Next
Previous

Sunday, April 06, 2008

1

Banteng Tabanan Meluber ke Jalan Untuk Sang Pemimpin

Menyambut kedatangan Mangku Pastika dan Puspayoga dikabupaten Tabanan, kaum Nasionalis yang ada dalam wadah PDI Perjuangan menunjukkan kekuatannya memadati catus pata desa pakraman kota Tabanan, dengan menampilan pawai ogoh-ogoh Banteng.
Dari simpatisan Partai wong cilik ini, merasa terpanggil untuk ikut mensukseskan keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri, mengingat kecintaan Megawati terhadap Bali sudah dipandang tepat memberikan rekomenasi kepada Mangku Pastika dan Puspayoga untuk memimpin Bali Kedepan. dan sudah sesuai dengan aspirasi wong cilik, dan proses dan mekanisme keputusan sudah diambil dengan benar.

Mangku Pastika sendiri sudah dikenal oleh Kader dan Simpatisan PDI Perjuangan yang ada di Tabanan, dimana beliau, juga merupakan kaum Nasionalis jika dilihat dari riwayat hidup Mangku Pastika, dan memiliki integritas yang tinggi dan mampu memperjuangkan hak-hak masyarakat bali di Nasional dan Internasional.


A.A. Puspayoga yang sudah memiliki hubungan istimewa sejak bali ini masih sebagai kerajaan, beliau dipandang sangat konsisten mempertahankan nilai-nilai luhur umat hindu dan budaya Bali.
0

N. Adi Wiryatama.S.sos.Msi Nasionalis Sejati

N. Adi Wiryatama, sebagai pengurus DPD PDI Perjuangan Bali, dan Ketua Bapilu Bali, juga sebagai aktivis perjuangan demokrasi pada 27 Juli di Jakarta yang masih selamat dari serangan Orba, saat ini menunjukan dirinya sebagai Nasionalis Sejati. dan patut ditiru oleh pejuang-pejuang demokrasi di Negeri ini.

Kekalahannya bertarung di kandang sendiri untuk maju menjadi calon gubernur, tidak membuat dirinya menghalalkan segala cara untuk tetap maju menjadi calon gubernur, bahkan dia akan siap mendukung dan memenangkan calon Mangku Pastika dan Puspayoga yang telah diberikan rekomendasi oleh DPP PDI Perjuangan, dimana keputusan itu diambil sudah sesuai dengan mekanisme partai.

Hal itu disampaikan sendiri dalam temu Kader yang dilaksanakan di Gedung Kesenian I Ketut Mario Tabanan, dan dia sendiri menyampaikan kapada seluruh pemilihnya pada pilkada kemarin untuk mendukung dan memilih Mangku Pastika dan A.A Puspayoga menjadi Gubernur Bali.

N. Adi Wiryatama, yang akrab dipanggil Pak Adi, memahami mekanisme dan proses berorganisasi, bahwa setiap keputusan harus di ambil dengan suara terbanyak, kalau keputusan itu jatuh pada Mangku Pastika dan Puspayoga, dia menerima keputusan tersebut sebagai keputuan bersama.